Kota Bima, Solusinewsntb.- Data yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bima, selama tahun 2019 hingga tahun 2022 kekerasan pada anak menurun, namun kualitas kasus kekerasan sangat tinggi.
Kepala Dinas P3A Kota Bima Syahruddin,SH.MM menyampaikan, bahwa kualitas kekerasan yang tinggi itu maksudnya adalah, pelaku yang melakukan tindak kekerasan baik kekerasan pada anak maupun kekerasan pada perempuan kekerasan fisik maupun non fisik dan kekerasan lain, itu lebih banyak dilakukan oleh orang terdekat korban. Seperti paman sendiri, orang tua sendiri dan tatangga sendiri dan orang orang yg kenal dalam lingkungan tersebut.
“Kasusnya menurun, tapi kualitasnya yang tinggi,” Ujarnya, Jumat (13/1).
Kekerasan pada anak itu terjadi kata Kadis, karena kurangnya pengawasan oleh orang tua sendiri, jika pengawasan dan perhatian dan komunikasi dalam lingkungan keluarga itu berjalan dan saling komunikas, tidak akan ada kejadian yang menimpa anak-anak. kita bisa bayangkan dengan semakin tinggi alat komunikasi sekarang, dalam satu keluarga jarang berinteraksi dan komunikasi dengan anak-anak. Hal itu yang sering menimbulkan tindak kekerasan seperti seksual.
Orang tua harus selalu menjaga dan memantau serta berkomunikasi yang inten dengan anak-anak. Bagaimana pakaian anak-anak, apakan sudah menutup aurat atau tidak.
Tempat bermain anak-anak harus mengetahui teman bergaul mereka. Jangan terlalu percaya pada orang lain, karena keluarga sendiri saja, bisa menjadi pelaku kejahatan dan hal-hal seperti itu mengundang terjadinya kejahatan seksual pada anak.
“Pengawasan orang tua sangat penting demi keamanan anak-anak,” Katanya
Guna menetralisir itu semua, DP3A sudah menetapkan pendampingan pada semua kelurahan yaitu PATBM SATGAS PPA, untuk menangani kasus, khusus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Selain itu, dibantu juga oleh Rumah Aspirasi Pemberdayaan Perempuan pada tiap kelurahan se Kota Bima.
Rumah Aspirasi bukan saja mengurus hal itu, tetapi juga memiliki tugas bidang lainnya dalam mendukung program dan kegiatan pada 21 OPD, lebih-lebih DP3A sebagai Leding Sektor.
Sembari demikian, untuk meminimalisir itu semua, tahun 2023 DP3A akan ada program khusus, yakni sosialisasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak pada 5 kecamatan.
“Salah satu yang menjadi narasumber nanti adalah Walikota Bima HM Lutfi,” Ungkapnya
Kadis juga menyampaikan, akan melounching kelurahan ramah perempuan dan peduli anak serta sekolah perempuan pada rumah aspirasi. sebagai komitmen pemerintah dalam menjalankan amanah SK Kementerian PPPA nomor 70 tahun 2021.
Kemudian peningkatan kegiatan forum anak pada masing-masing sekolah, sebagai pelopor dan pelapor pada kegiatan SLTA dan SLTP, untuk mendukung Program Kota Layak Anak dan dukungan seluruh OPD untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penilaian KLA. Agar Kota Bima mampu mendapatkan penghargaan dari madya menjadi Nidya di tahun 2023.
“Dalam forum Anak dimaksud nanti akan dipilih duta forum anak yang mewakili Kota Bima, dalam tingkat provinsi Pungkasnya
*Si