Tabung LPG 3 Kg Langka di Bima, LATSKAR Demo Depan Pertamina

Kota Bima, Solusinewsntb.- Peduli pada kondisi rakyat Bima, terkait langkanya tabung gas LPG yang 3 Kg, Lembaga Transparansi dan Kebijakan Anti Korupsi (LATSKAR) menggelar aksi depan Kantor Pertamina, Kamis (8/6) sekitar pukul 09.00 wita.

LATSKAR saat aksi depan Kantor Pertamina Cabang Bima. Foto: Ist

Kelangkaan tabung gas LPG yang 3 Kg sudah masuk 3 pekan di wilayah Kota dan Kabupaten Bima, masyarakat sangat kesulitan mendapatkan gas untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan masak hingga kebutuhan usaha bagi masyarakat menengah ke bawah.

Bacaan Lainnya

Prihatin dengan kondisi masyarakat yang kesulitan dengan kelangkaan gas tersebut, berangkat dari panggilan moral, LATSKAR pun mengambil sikap dan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pertamina Cabang Bima.

Korlap Aksi Ardiansyah menyampaikan, kelangkaan gas tersebut merupakan tanggung jawab pihak Pertamina Bima, karena tidak bisa mengatur tentang pembagian gas LPG pada masyarakat lewat agen yahh ditentukan. Ada dugaan kuat, bahwa para agen atau pengecer menimbun tabung gas dan kemudian menjual dengan harga di atas HET.

Tabung gas yang seharusnya dijual dengan harga Rp. 16 ribu, namun sekarang masyarakat membeli tabung gas tersebut dengan harga bervariasi, mulai dari harga Rp. 30 ribu hingga Rp. 40 ribu.

“Kami menduga kelangkaan gas LPG ini akibat kelalaian pihak Pertamina yang tidak memiliki sisi kontrol yang baik pada para agen atau pengecer, sehingga terjadi kelangkaan seperti ini,” Ungkapnya

Parahnya lagi kata Adi Tofan sapaan akrabnya, para pengecer atau agen lebih menjual ke masyarakat menengah ke atas ketimbang menjual ke masyarakat menegah ke bawah. Padahal tabung gas yang 3 Kg itu diperuntukkan ke masyarakat miskin.

Untuk itu, LATSKAR menuntut agar Pertamina segera mencabut izin penegecer atau agen yang dinilai nakal, meminta DPRD Kota dan Kabupaten Bima untuk melakukan RDP dengan pihak Pertamina dan meminta Pemkot Bima melalui Dinas terkait segera mengevaluasi harga jula gas LPG yang menjual fi atas HET.

“Kami akan aksi terus jika persoalan ini tidak diselesaikan dengan cepat,” Tegasnya

#S1

Pos terkait