Walikota Ajak Semua Instansi dan Elemen untuk Kerja Sama Turunkan Stunting Di Kota Bima

Kota Bima, Solusinewsntb.- Walikota Bima HM Lutfi menajak semua instansi dan semua elemen masyarakat, memiliki semangat yang sama untuk sama-sama menurunkan angka stunting di Kota Bima.

Walikota Bima HM Lutfi, SE saat Lounching Inovasi Keroyok Stunting Posyandu On The Road. Foto: Ist

Hal tersebut disampaikan oleh Walikota saat menghadiri sekaligus melounching Inovasi Keroyok Stunting Posyandu On The Road di jalur Car Free Day (CRD) Taman Ria, Minggu (15/1) pagi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan itupun dihadiri oleh seluruh perangkat Lingkup Pemerintah Kota Bima serta dari elemen masyarakat.

HM Lutfi menyampaikan, bahwa Inovasi Keroyok Stunting di Posyandu On The Road tersebut diharapkan bisa memberikan semangat yang sama. Untuk menurunkan stunting di Kota Bima, tidak hanya datang dari Dinas Kesehatan, tapi juga dari berbagai Instansi dan elemen masyarakat yang ada.

“Saya minta Dinas kesehatan, Dinas DPP-KB dan Instansi terkait agar lebih gencar mengedukasi serta mensosialisasikan mengenai program penurunan stunting di Kota Bima,” Ungkapnya

Menurut orang nomor satu di Kota Bima itu, penurunan stunting ini harus segera digencarkan dengan edukasi dan sosialisasi yang terus menerus.

Pada 5 bulan yang lalu indeks presentasi stunting kita berada di 16,7 %, kemudian pada desember tahun kemarin sudah menempati 14,6 %.

Sedangkan untuk kabupaten yang cakupan wilayahnya cukup luas mereka berada di 13,3 %, jadi benar-benar dibutuhkan kesungguhan untuk terus menggencarkan program penurunan stunting ini.

Walikota juga berharap kepada seluruh kader-kader puskesmas yang tergabung dalam Inovasi Keroyok Stunting di Posyandu On The Road, agar bersungguh-sungguh dalam mencapai indeks penurunan stunting di Kota Bima.

“Saya berharap agar para kader-kader puskesmas yang berada di wilayah cakupan masing-masing dapat bersungguh-sungguh dalam program ini, sehingga pada tahun 2024, indeks stunting kita berada pada 7% bisa tercapai”, harapnya.

Dalam kesempatan itu, Walikota berpesan agar program iitu tidak hanya memperhatikan kesehatan anaknya, tapi juga perlu di perhatikan dan diberi pemahaman kepada ibunya dalam menjaga kesehatan.

“Dengan memperhatikan kesehatan ibunya, kita dapat mendeteksi se dini mungkin stunting ini, karena ibu yang sehat pasti melahirkan anak yang sehat, begitu pula sebaliknya, jika ibunya sakit di khawatirkan bayinya juga akan terkena penyakit”, ujarnya.

Sementara itu Dirut RSUD Kota Bima dr H. Faturrahman menginformasikan bahwa sasaran dari program Inovasi Keroyok Stunting di Puskesmas On The Road ini ada empat orang, diantaranya ada remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan para suami siaga.

Remaja perlu diberikan edukasi agar nantinya mereka terhindar dari pernikahan dini, karena banyak kasus stunting terlahir dari pernikahan dini yang ekonominya belum mampu.

Kemudian ibu hamil agar dipantau terus kesehatannya sampai bayi tersebut lahir, ibu menyusui juga perlu di edukasi agar terus memberikan asi eksklusif pada bayi dan terhindar dari stunting.

“Sedangkan suami siaga diberikan edukasi untuk tidak merokok di dalam rumah agar bayi terhindar dari penyakit sesak dan batuk,” Ujarnya

Direktur juga mengharapkan, agar di setiap instansi diberikan “pojok laktasi” dan sebuah kulkas agar nantinya para ibu yang bekerja, dapat menyusui anak mereka ketika dibawa ke kantor atau dapat memompa asi mereka saat berada di kantor, kemudian disimpan di kulkas dan dibawa pulang untuk diberikan kepada bayinya.

*S1

Pos terkait