Berjalan Sesuai Prosedur dan Meningkatkan Ekonomi Rakyat, Ketua Pordasi NTB Apresiasi Pacuan Kuda Kota Bima

Kota Bima, Solusinewsntb.- Selain berjalan sesuai prosedur, Pacuan Kuda Tradisional yang dilaksanakan oleh Pordasi Kota Bima juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat lewat UMKM. Tidak sedikit masyarakat yang membuka usaha di area pacuan.

Ketua Pordasi NTB Kader Jaelani. Foto: Dheno

Selain itu, masyarakat juga terbantu ekonominya lewat parkir, semua lahan sekitar arena di jadikan lahan parkir oleh masyarakat sekitar. Sehingga kendaraan para penonton pun bisa aman karena dijaga dengan baik.

Bacaan Lainnya

Atas itu semua, Ketua Pordasi NTB Kader Jaelani sangat mengapresiasi Pordasi Kota Bima yang mampu menjalankan pacuan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku. Para juki pun menaiki kuda sesuai umur dan kelas kuda. Masyarakat sekitar pun juga bisa meningkatkan ekonomi dengan adanya pacuan tersebut.

Untuk ketentu kelas bahwa Kelas TK, OA, OB, THA, THB, Tunas A, Tunas B, Dewasa A dan Dewasa B juki yang umur 10 sampai 12 tahun. Kemudian kelas Tunas C, Can D dewasa umur 12-14 tahun. Kelas E dan F dewasa umur juki 14 tahun ke atas.

“Saya mengapresiasi kinerja Panitia POrdasi Kota Bima yang menjalankan pacuan ini,” Ungkapnya

Ketua Pordasi yang juga Bupati Dompu tersebut meminta agar para pecinta kuda, pemilik kudan dan para penonton pada umumnya, agar bisa membantu panitia pelaksana untuk menjaga keamanan, menjaga ketertiban dan tidak mengganggu kuda yang sedang berpacu. Karena hal itu dapat mengganggu terlaksananya kegiatan.

Ia juga menginginkan para juki yang memiliki keberanian ini bisa menjadi juk yang tangkas dan keberanian yang lebih sehingga menjadi juki ditaraf Nasional.

Pacuan kuda tradisional ini merupakan budaya yang harus dipertahankan dengan baik. Jika ada yang ingin menghalangi, maka dirinya siap turun dengan para pemilik kuda untuk mempertahankan budaya yang dicintai masyarakat Bima Dompu ini.

“Tidak bisa dihentikan oleh siapapun. Jika ada yang menghalangi, maka saya siap turun bersama pemilik kuda,” Tegasnya

Ketua Pordasi juga berharap, panitia tetap menjalankan sesuai SOP hingga pacuan ini berakhir, dan meminta masyarakat dan pemilik kuda ikuti semua aturan yang ditentukan oleh panitia.

“Pordasi Pusat juga menginginkan pacuan tradisional bisa mengikuti ajang Nasional,” Katanya

#S1

Pos terkait