Kota Bima, Solusinewsntb.- Ketua Organda Bima Muchsin Hamed angkat bicara terkait pembangunan jembatan di Desa Sondosia yang dianggap jadi sumber masalah bagi semua kalangan.
Muchsin mengatakan, dari awal pembangunan jembatan tersebut, perputaran ekonomi masyarakat dari berbagai kalangan bisnis juga mulai terganggu dan sangat dirugikan. Hal itu disebabkan oleh pihak kontraktor yang tidak paham metode kerja, terutama pembuatan jembatan dan jalan alternatif yang tidak layak digunakan.
Harusnya, sebelum pekerjaan itu dimulai, pihak kontraktor terlebih dahulu mendesain jalan alternatif yang layak digunakan. Apalagi itu jalur penghubung antar Provinsi.
Dengan adanya insiden jatuhnya mobil Fuso beberapa waktu lalu, itu menunjukkan tidak adanya niat baik kontraktor membuat jalur alternatif yang aman. Kerugian dari insiden itu merugikan pihak ekspedisi miliaran rupiah, lantas siapa yang bertanggung jawab atas kerugian itu.
“Saya menilai pihak kontraktor tidak paham kerja atau tidak ada niat baik bangun jalur alternatif bagi pengguna jalan,” Ungkapnya.
Hingga sekarang kata Uchen sapaan akrab pria yang mewakili pengusaha transportasi darat se Pulau Sumbawa itu, penumpang bus malam sangat dibuat susah, karena harus transit di jembatan tersebut.
Sampai kapan persoalan tersebut dibiarkan, itu bukan masalah yang disepelekan. Untuk itu, ia meminta agar pihak kontraktor segera buatkan jalur alternatif yang layak untuk dilalui.
Jika masih menggunakan jalur itu, maka supir Fuso maupun kendaraan besar lainnya tidak berani melewatinya, karena jalur tersebut belum memadai dan rawan terjadinya insiden seperti yang dialami supir Fuso kemarin.
“Pemerintah juga jangan tutup mata terkait masalah ini, segera tegur kontraktor untuk membuat jalur atau jembatan alternatif yang layak,” Katanya
#S1