Kota Bima, Solusinewsntb.- Salah satu pelanggan IndiHome warga Kota Bima berinisial JH yang mau namanya diinisialkan merasa dirugikan selama 6 tahun menjadi pelanggan IndiHome karena ia membayar iuran perbulan itu sebesar Rp. 316 ribu, yang seharusnya iuran perbulan hanya Rp. 224 ribu.
JH menjelaskan, awalnya ia mengetahui dari informasi Facebook ada yang mengeluh tentang hal tersebut. Ia pun bergegas bersama istrinya ke Kantor Grapari untuk menanyakan kejelasan hal itu. Di Grapari karyawan menjelaskan bahwa kuota pembayaran iuran perbulan sebesar Rp. 316 ribu sudah pas dengan biaya iuran telepon rumah.
Mendengar penjelasan itu, ia heran karena selama ini tidak pernah menggunakan dan memasang telepon rumah. Setelah dicek, aturan pembayaran perbulan hanya Rp. 224 ribu. Artinya uang yang diambil cuma-cuma oleh pihak telkom selama 6 tahun itu sekitar Rp. 6 juta.
” Dari awal pemasangan Wifi IndiHome ini, kami tidak dijelaskan bahwa ada pembayaran dobel dengan iuran telepon rumah,” Ujarnya, Sabtu (20/4).
JH juga menyampaikan bahwa ada beberapa orang yang mengalami kerugian yang sama yang datang protes di Kantor Grapari kemarin, kemungkinan banyak pelanggan yang dirugikan terkait persoalan itu.
“Kami minta uang yang lebih itu dikembalikan, kami merasa dirugikan terkait masalah ini,” Tegasnya
JH menyesalkan sikap sales yang menawari pemasangan IndiHome tersebut dulu, yang tidak mau menjelaskan bahwa IndiHome yang di pasang itu satu paket dengan pembayaran telpon rumah.
Masalah itupun telah diunggah di Facebook nya dan telah dibagikan sebanyak 1.024 kali. Sedangkan yang berkomentar sebanyak 175 orang. Dalam komentar tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dan dirugikan.
Sementara itu Kepala Telkom Bima yang dikonfirmasi via seluler belum bisa memberikan penjelasan, karena tidak mengangkat telpon dan membalas WhatsApp.
#S1